Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya. Pekerja itu berteriak-teriak tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja. Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada dibawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang keduapun memperoleh hasil yg sama.
Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit temannya menengadah ke atas. Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.
“Tuhan kadang-kadang menggunakan pengalaman-pengalaman yang menyakitkan untuk membuat kita menengadah kepada-Nya. Seringkali Tuhan memberi berkat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepada-Nya. Karena itu memang lebih tepat jika Tuhan menjatuhkan “batu” kepada kita”.
Sumber : ellyxmas.blogspot.com
Posted by qori fajrila on 7 Januari 2012 at 12:00 am
terkadang kalau tuhan memberi kenikmatan manusia malah semakin lengah,,,betul g ustad?jangan lupa tukeran link nya ya. .
syukron
Posted by darmawaty anto on 3 Februari 2012 at 6:41 pm
Betul ustadz, terkadang klo kita memperoleh kenikmatan kita asyik menikmati kenikmataan itu tanpa menoleh kepada pemberi kenikmatan apalagi berterima kasih atau membalasnya, tapi begitu dapat kesusahan lgsung mencari dr mana sumber kesusahan itu utk menyalahkannya